PASAMAN BARAT | Langit siang di Kinali yang biasanya sunyi berubah menjadi tegang sejak peristiwa penganiayaan terhadap Ketua Koperasi MLKS, H Horizon, pada Sabtu 8 November 2025. Insiden yang terjadi di areal kebun plasma itu bukan hanya melukai seorang tokoh koperasi, tetapi juga mengguncang ketenteraman sosial masyarakat Pasaman Barat.
Sejak laporan resmi diterima, Kapolres Pasaman Barat langsung mengambil alih kendali pengamanan dan penyelidikan. Di bawah komando Kapolres, jajaran penyidik diperintahkan bergerak cepat, terukur, dan terbuka demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Kapolres Pasaman Barat secara terbuka menyatakan bahwa perkara ini akan ditangani secara tegak lurus sesuai hukum yang berlaku. Ia menegaskan tidak akan memberi ruang bagi intervensi dari pihak mana pun, baik yang berkepentingan ekonomi, politik, maupun kekuasaan lokal.
Peristiwa tersebut bermula ketika H Horizon memasuki areal kebun plasma di Kecamatan Kinali. Di lokasi itu terjadi ketegangan yang berujung pada aksi penganiayaan. Korban mengalami luka dan harus mendapatkan perawatan medis. Seorang petugas keamanan juga dilaporkan turut terluka, bahkan satu unit sepeda motor dibakar dalam insiden tersebut.
Bagi Kapolres Pasaman Barat, kasus ini bukan sekadar perkara pidana penganiayaan biasa. Ia memandang perkara ini sebagai ujian profesionalisme kepolisian dalam menghadapi konflik sosial yang beririsan dengan persoalan agraria, koperasi, dan kepentingan ekonomi masyarakat.
Atas perintah langsung Kapolres, penyidik telah memeriksa lebih dari 30 saksi dari berbagai unsur. Mulai dari korban, saksi di lokasi kejadian, hingga sejumlah terlapor yang diduga terlibat langsung dalam peristiwa kekerasan tersebut. Semua diperiksa untuk memastikan kronologi dan peran masing masing pihak.
Kapolres Pasaman Barat juga memastikan bahwa hasil visum korban telah menjadi bagian penting dalam berkas perkara. Dari hasil awal penyelidikan, terdapat indikasi kuat bahwa penganiayaan dilakukan secara bersama sama dan menimbulkan luka cukup serius pada korban.
Di tengah proses hukum yang berjalan, Kapolres Pasaman Barat turut memberikan perhatian khusus terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Ia memerintahkan jajarannya meningkatkan patroli dan pendekatan persuasif agar konflik tidak meluas dan menimbulkan korban baru.
Dalam setiap pernyataannya, Kapolres menekankan komitmennya terhadap asas keadilan dan kepastian hukum. Ia menegaskan bahwa siapa pun yang terbukti bersalah akan diproses sesuai ketentuan, tanpa memandang latar belakang, jabatan, maupun kedudukan sosial.
Kasus ini juga membuka kembali luka lama mengenai tata kelola Koperasi MLKS. Keluhan sebagian anggota plasma tentang transparansi pengelolaan, pembagian hasil, serta tidak adanya rapat anggota tahunan menjadi latar yang memperkeruh situasi di lapangan. Namun Kapolres menegaskan bahwa persoalan koperasi tersebut tidak boleh menjadi alasan pembenaran terjadinya kekerasan.
Di berbagai sudut Pasaman Barat, masyarakat kini menaruh harapan besar kepada Kapolres dan jajarannya. Mereka menunggu langkah tegas aparat untuk membuktikan bahwa hukum benar benar berdiri di atas semua kepentingan, bukan tunduk pada tekanan pihak tertentu.
Kapolres Pasaman Barat juga memastikan bahwa perkembangan penetapan tersangka dan pasal yang dikenakan akan disampaikan secara terbuka kepada publik setelah seluruh alat bukti dinilai lengkap dan kuat secara hukum.
Kini, di bawah pengawalan langsung Kapolres Pasaman Barat, perkara penganiayaan terhadap H Horizon telah menjelma menjadi simbol ujian besar bagi penegakan hukum dan kepercayaan masyarakat. Seluruh proses masih terus berjalan dan publik menunggu satu hal yang paling mendasar, hadirnya keadilan yang nyata.
TIM RMO
